“Dokter Gadungan Viral: Penipu Berkedok Kesehatan yang Mencoreng Profesi Medis. Temukan fakta mengejutkan di balik kejahatan dokter gadungan ini yang meresahkan masyarakat. Ikuti cerita seru dan tindakan hukum yang diambil untuk menjaga kredibilitas dunia medis yang tak ternoda.”
Aksi Susanto sebagai Dokter Gadungan Terbongkar Setelah Dua Tahun
Susanto, seorang dokter gadungan, telah berhasil menipu PT Pelindo Husada Citra (PHC) selama dua tahun. Aksinya yang terbongkar menuai konsekuensi yang panjang. Pria ini mengaku-ngaku sebagai seorang dokter dengan memalsukan dokumen serta mencatut identitas dokter lain. Namun, setelah adanya ketidaksesuaian antara foto hasil identifikasi dengan sertifikat tanda registrasi (STR) yang dikirimkan oleh Susanto kepada PHC, aksinya akhirnya terungkap.
Susanto adalah warga asli Grobogan, Jawa Tengah. Ia memiliki latar belakang pendidikan di SDN Tunggulrejo 1, SMP Negeri Gabus 1, dan SMAN 1 Martoyudan Magelang. Setelah lulus dari SMA, Susanto tidak melanjutkan ke perguruan tinggi dan langsung memilih untuk bekerja. Dia menikah dengan Siti Masrotun pada tahun 2003 dan memiliki seorang anak perempuan.
Aksi Susanto sebagai dokter gadungan terbongkar ketika PHC hendak melakukan perpanjangan kontrak kerja dengannya. Manajemen PHC menemukan ketidaksesuaian antara foto hasil identifikasi dengan STR yang dikirimkan oleh Susanto. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, ternyata data yang digunakan oleh Susanto adalah milik dr Anggi Yurikno dari Rumah Sakit Umum Karya Pangalengan Bhakti Sehat di Bandung, Jawa Barat. Susanto menggunakan data dan ijazah dr Anggi Yurikno untuk bekerja di klinik milik PHC. Ia hanya memalsukan data dengan memindai ulang dokumen asli dan mengganti fotonya dengan fotonya sendiri. Aksi memalsukan dokumen ini memungkinkan Susanto berhasil lolos seleksi dokter dan bekerja sebagai dokter di klinik OHIH PT PHC selama dua tahun, dengan gaji sebesar Rp7,5 juta per bulan.
Rekam Jejak Karir Susanto Sebagai Dokter Gadungan di Berbagai Tempat Kerja
Susanto memiliki rekam jejak kerja sebagai dokter gadungan yang panjang. Selain bekerja di klinik milik PT PHC, dia juga pernah bekerja di berbagai tempat kerja lainnya. Pada tahun 2008, ia pernah bekerja di RS Gunung Sawo selama dua bulan sebelum pamit ke Surabaya dan tidak muncul lagi. Selanjutnya, dia menjadi direktur RS Habibullah di Grobogan, Jawa Tengah pada tahun yang sama. Ia juga merangkap sebagai dokter di Puskesmas Gabus selama sekitar satu tahun. Setelah itu, ia bekerja di Palang Merah Indonesia (PMI) Grobogan sebagai Kepala UTD selama tiga tahun.
Setelah keluar dari Grobogan, Susanto pindah ke Kalimantan Selatan untuk bekerja sebagai dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) di RS Pahlawan Medical Center, Kandangan. Namun, hanya dalam waktu lima hari bertugas, kepalsuannya terungkap setelah ketahuan grogi dan hampir melakukan kesalahan saat operasi caesar. Ia dilaporkan oleh direktur RS tersebut dan diproses pidana oleh Polsek Kota Kandangan, dengan vonis selama 20 bulan. Selain itu, Susanto juga pernah bekerja di RS Gunung Sawo Temanggung serta berhasil masuk ke RS Sangatta Occupational Health Center (SOHC) dan RS Prima Sangatta di Kalimantan Timur sebelum akhirnya aksinya terbongkar oleh Polres Kutai Timur.
2. Latar Belakang dan Kehidupan Pribadi Susanto, Dokter Gadungan
Susanto adalah seorang dokter gadungan yang telah berhasil menipu PT Pelindo Husada Citra (PHC) selama dua tahun. Ia merupakan warga asli dari Grobogan, Jawa Tengah dan telah mengenyam pendidikan di SDN Tunggulrejo 1, SMP Negeri Gabus 1, dan SMAN 1 Martoyudan Magelang. Setelah lulus SMA, Susanto memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliah dan langsung bekerja.
Di sisi kehidupan pribadinya, Susanto merupakan seorang pria yang sudah menikah dengan Siti Masrotun sejak tahun 2003. Mereka dikaruniai seorang anak perempuan. Namun, pernikahan mereka tidak bertahan lama.
Latar Belakang Pendidikan
- Susanto bersekolah di SDN Tunggulrejo 1,
- SMP Negeri Gabus 1,
- dan SMAN 1 Martoyudan Magelang.
Kehidupan Pribadi
- Susanto menikah dengan Siti Masrotun pada tahun 2003.
- Mereka memiliki seorang anak perempuan.
3. Jejak Karir Susanto Sebagai Dokter Gadungan di Berbagai Tempat Kerja
Selama menjadi dokter gadungan, Susanto telah berpindah-pindah tempat kerja dan mencoba memalsukan identitasnya sebagai seorang dokter. Berikut ini adalah beberapa jejak karirnya:
Bekerja di RS Gunung Sawo
Pada tahun 2008, Susanto bekerja selama dua bulan di RS Gunung Sawo yang berlokasi di Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Bekerja di RS Habibullah dan Puskesmas Gabus
Susanto juga pernah menjadi Direktur RS Habibullah dan merangkap sebagai dokter di Puskesmas Gabus di Grobogan, Jawa Tengah pada tahun 2006.
4. Rekam Jejak dan Hukuman Susanto, Dokter Gadungan
Selama menjalankan aksinya sebagai dokter gadungan, Susanto telah mengumpulkan rekam jejak yang cukup panjang. Beberapa kegiatan dan hukumannya antara lain:
Pernah bekerja di RS Gunung Sawo
Pada tahun 2011, Polres Kutai Timur melakukan pengecekan terhadap status Susanto yang pernah bekerja selama 2 bulan di RS Gunung Sawo pada tahun 2008.
Dokter Puskesmas di Grobogan
Susanto juga pernah merangkap sebagai dokter di Puskesmas Gabus di Grobogan, Jawa Tengah selama sekitar satu tahun pada tahun 2006.
5. Polisi Ungkap Kasus Dokter Gadungan: Bagaimana Prosesnya?
Proses penangkapan dan pengungkapan kasus dokter gadungan Susanto dilakukan oleh kepolisian. Berikut adalah beberapa tahap proses yang dilakukan:
Pengecekan Kontrak Kerja
Ketidaksesuaian antara hasil foto dengan Sertifikat Tanda Registrasi (STR) yang dikirimkan oleh Susanto kepada PT PHC menjadi awal dari terungkapnya aksinya. Pihak manajemen PHC melakukan pengecekan ketika ingin melakukan perpanjangan kontrak kerja.
Penemuan Identitas Dokter Lain
Saat diperiksa, diketahui bahwa data yang digunakan oleh Susanto adalah milik seorang dokter bernama dr. Anggi Yurikno. Ia menggunakan data dan ijazah milik dr. Anggi Yurikno untuk bekerja di klinik milik PT PHC. Susanto hanya men-scan ulang data dan mengganti foto asli dengan fotonya sendiri.
6. Motif Susanto Memalsukan Identitas dan Bekerja Sebagai Dokter Gadungan selama Dua Tahun
Terdapat beberapa motif yang mendorong Susanto untuk memalsukan identitas dan bekerja sebagai dokter gadungan selama dua tahun, antara lain:
Mendapatkan Gaji Tinggi
Susanto mengklaim mendapatkan upah sebesar Rp7,5 juta per bulan beserta tunjangan lainnya dari PT PHC sebagai dokter gadungan.
Kepiawaian dalam Memalsukan Dokumen
Susanto memiliki kemahiran dalam memalsukan dokumen, sehingga ia dapat lolos seleksi dan bekerja sebagai dokter di klinik OHIH PT PHC selama dua tahun.
7. Tindakan Hukum yang Menanti Susanto Usai Terbongkar sebagai Dokter Gadungan
Setelah terungkap sebagai dokter gadungan, Susanto akan menghadapi tindakan hukum. Tindakan hukum yang menanti Susanto antara lain:
Pidana Polsek Kota Kandangan
Susanto pernah diproses pidana oleh Polsek Kota Kandangan setelah kepalsuannya terungkap saat ia hampir melakukan kesalahan penanganan operasi caesar saat menjadi dokter di RS Pahlawan Medical Center, Kandangan. Ia dijatuhi vonis selama 20 bulan oleh PN Kandangan.
Penyidikan Polres Kutai Timur
Polres Kutai Timur juga melakukan penyidikan terhadap kasus dokter gadungan ini setelah aksinya di Kalimantan Timur terungkap. Mereka juga menemukan bahwa Susanto berencana untuk melakukan aksi serupa di Palangkaraya.
Dalam kasus dokter gadungan yang viral belakangan ini, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam memilih layanan kesehatan. Peran pemerintah dalam meningkatkan pengawasan terhadap praktik medis ilegal perlu diperkuat, sementara kesadaran akan risiko yang ditimbulkan oleh dokter gadungan harus terus disosialisasikan agar semua orang bisa mendapatkan perawatan kesehatan yang aman dan berkualitas.